Selasa, 06 September 2022

Koneksi Antar Materi

 

 Sumber Gambar: Private Dokumen

PEMBELAJARAN YANG MEMERDEKAKAN

Belajar Bergerak dan Berbagi Untuk Negeri

Hal-hal yang selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan adalah prkatik pembelajaran yang relevan dengan pemikiran/filosofi KH Dewantara. KH Dewantara (KHD) berpendapat bahwa Pendidikan memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat yaitu menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak dan anak bukanlah kertas kosong sebagaimana teori tabularasa, karena pada dasarnya anak lahir dengan kekuatan kodrat yang masih samar yaitu watak bawaan yang diturunkan dari kedua orang tuanya, namun masih samar/ belum tampak.

Peran kita sebagai seorang pendidik adalah menuntun tumbuh kembangnya kodrat tersebut, yaitu menuntun yang sesuai system Among, Sistem among adalah sistem pendidikan yang mengusung nilai dan budaya lokal Indonesia untuk mencetak generasi penerus yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, cerdas dan berketerampilan. Di dalam sistem among guru sebagai pembimbing serta fasilitator bagi anak. Sistem among adalah sistem pendidikan yang mengusung nilai dan budaya lokal Indonesia untuk mencetak generasi penerus yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, cerdas dan berketerampilan. Tujuan sistem among adalah untuk membangun anak didik menjadi manusia beriman dan bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas dan berketrampilan, serta sehat jasmani ruhani agar menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab atas kesejagteraan tanah air serta manusia pada umumnya.

Nilai-nilai luhur pemikiran KH Dewantara mampu menembus lintas zaman untuk memberikan tuntunan kepada pendidik dalam memberikan pendidikan yang berpusat pada siswa yaitu pendidikan yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, seorang pendidik (Guru) untuk mampu menjadi role model bagi siswa. Peran ini memantik nurani Guru untuk menjiwai sistem among dalam penjabaran Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karso, dan Tut wuri handayani  untuk dapat menuntun tumbuh kembang siswa secara optimal tanpa adanya hukuman dan paksaan kepada anak didik karena hal tersebut akan mematikan jiwa merdeka serta mematikan kreativitasnya. Upaya pendidikan tersebut dapat kita lakukan melalui konsep teori trikon yaitu kontinu (pendidikan harus dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan), konsentris (pendidikan harus sesuai dengan budaya dan nilai luhur bangsa, kenvergen (mengembangkan mutu pendidikan agar setara dengan pendidikan yang maju)

Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada asas kemerdekaan, memiliki arti bahwa manusia diberi kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan dengan aturan yang ada di masyarakat. Maka dari hal itu, diharapkan seorang peserta didik harus memiliki jiwa merdeka dalam artian merdeka secara lahir dan batin serta tenaganya dan esensi kemerdekaan berpikir harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Merdeka Belajar diharapkan dapat memperbaiki proses belajar mengajar agar dapat berdampak baik dalam aspek kehidupan. Mulai dari aspek fisik, mental, jasmani dan rohani dalam dunia pendidikan. 

Pendidikan yang memerdekakan berarti pendidikan yang berhamba/berpihak pada anak yakni pendidikan harusnya berpusat pada peserta didik yakni peserta didik bukan dilihat sebagai objek namun dijadikan sebagai subjek. Berikan mereka kesempatan dan fasilitas mereka dalam mencapai tujuan pembelajarannya. anak didik diberi ruang kebebasan yang seluas-luasnya untuk mengeskplorasi potensi diri serta berekspresi secara kreatif serta didukung penuh oleh guru sebagai fasilitator yang melayani dan menuntun proses pengekspresian potensi-potensi anak didik agar terarah positif dan anak didik kita memukan jalannya sendiri menuju versi terbaik dari dirinya.

Sebagai peorang pendidik harus menyadari bahwa yang menjadi dasar kita untuk mewujudkan pendidikan yang merdeka adalah dengan sebuah kesadaran atau komitmen untuk mewujudkan sebuah pendidikan yang memerdekakan, pendidikan yang memanusiakan, dan berpihak pada murid, nilai utama setiap pendidik adalah menjadi teladan, pembangkit semangat, dan pemberdaya menuju kemerdekaan peserta didik. Jadi sebenarnya logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tut Wuri Handayani, sebuah komitmen, bahwa kita harus mencetak manusia-manusia yang merdeka. Sebagai seorag pednidik harus mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

Maka tak berlebihan bila konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pentingnya kemerdekaan ini perlu menjadi inspirasi bagi semua guru dan sekolah dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas dan berpihak pada murid. Pendidikan yang memerdekakan adalah sebuah penyelenggaraan pembelajaran yang memerdekakan semua pelaku di dalamnya. Baik itu pendididk, murid, orang tua murid dan seluruh stake holder sekolah termasuk ligkungan tidak hidup yang ada di sekolah. Pemanfaatan kekuatan yang dimiliki oleh ekosistem abiotic dan abiotic merupakan fakotr utama yang dapat mendukung penyelenggaraan pembelajaran dengan prinsip pendidikan yang memerdekakan karena dengan memanfaatkan aset semua ekosistem sekolah kita dapat melaksanakan kegiatan di sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang kita miliki

Salah satu pemikiran yang tidak relevan dan perlu untuk dihilangkan saat ini adalah bahwa guru adalah satu-satunya penyampai informasi, menganggap semua siswa adalah sama menjadi tidak relevan ketika memiliki pandangan demikian dan sangat tidak sesuai dengan konsep merdeka belajar




Semoga Bermanfaat

Terimakasih



3 komentar:

  1. Keren pak..
    Singkat padat jelas..
    Mungkin boleh ditulis pak yang bagian hal-hal yang tidak selaras terkait pendidikan yang memerdekakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 😭😭😭
      Benar sekali bu.... Sprtinya lupa aq copas dri word
      Maksih bnyak bu

      Hapus

Modul 1. Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK

    Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK Oleh: Abi Wihan   Pertanyaan Reflektif Menurut pengalaman Ibu/Bapak sejau...