Kamis, 29 Oktober 2020

Sintesis Materi Pemikiran KH Dewantara


 




Sintesis Materi Pemikiran KH Dewantara

Oleh: Mariono,S.Pd.I

Nama     : Mariono,S.Pd.I

Nopes     : 201500981063

PDP        : 113-Aslamiah

Fas         : Niky Noberta

1.      Peserta Didik








Peserta didik adalah siswa yang merupakan satu komponen yang ada di sekolah untuk menerima pendidikan dari guru melalui pendidikan formal.

Sedangkan menurut KH Dewantara pada dasarnya peserta didik  sama dengan konsep peserta didik dalam Islam. Apabila ki hadjar dewantara menyebutkan bahwa manusia memiliki sifat bawaan yang diperoleh sejak lahir, maka dalam islam menyebut hal itu dengan sebutan fitrah. Kata fitrah berasal dari kata kerja (fi’il) fathara yang berarti “menjadikan”. Secara etimologis fitrah berarti, kejadian, sifat semula jadi, potensi dasar, kesucian. Potensi dasar tersebut adalah Cipta-Karsa-Karya-Pekerti (Keseimbangan dan Keselarasan Hidup)

2.      Pendidik



Pendidik adalah guru yang memberikan atau mengajar siswa/si agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam masing-masing bidang pelajaran.

Pendidik menurut Ki Hadjar Dewantara memiliki arti Tut wuri handayani yaitu dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan. Ing madya mangun karsa pada saat diantara pesetra didik, guru harus menciptakan prakarsa dan ide. Ing ngarsa sung tulada berarti ketika guru berada di depan, seorang guru harus memberi teladan atau contoh dengan tindakan yang baik. Selain itu pendidik juga harus membimbing peserta didik dengan kasih sayang, sehingga peserta didik dapat leluasa dan bebas mengembangkan potensi yang ada dalam diri.

3.      Tujuan Belajar



Tujuan belajar adalah untuk memperoleh ilmu pengetahuan melalui guru yang memberikan pelajaran di sekolah.

Tujun belajar Ki Hadjar Dewantara adalah untuk membentuk manusia yang mampu berkembang secara utuh dan selaras dari segala aspek kemanusiaan dan mampu menghargai kemanusiaan setiap orang sehingga, peserta didik dapat berlaku mandiri dan dewasa dalam menjalankan kehidupan dimasyarakat.

4.      Azas Belajar

Dasar belajar atau azas belajar adalah mampu membaca dan menulis, berprestasi serta bertambah ilmu pengetahuan sesuai dengan kurikulum  

Dasar belajar atau asas yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara dalam perguruan taman siswa adalah panca dharma yaitu, asas kemerdekaan, asas kodrat alam, asas kebudayaan, asas kebangsaan, dan asas kemanusiaan. Asas belajar Ki Hadjar Dewantara merupakan bentuk perlawanan pada masa penjajahan. Asas tersebut dibentuk dengan tujuan agar manusia indonesia pada masa itu memiliki keberanian untuk membebaskan diri dari penjajahan.

.

5.      Metode Belajar



Metode belajar adalah teknik yang digunakan guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada peserta didik di sekolah.

Metode belajar yang digunakan oleh Ki Hadjar Dewantara adalah metode among. Metode tersebut menempatkan peserta didik sebagai sentral dalam proses belajar. Among memilki makna menjaga kelangsungan hidup batin peserta didik dengan mendampingi dan mengarahkan. Bukan hanya membiarkan perkembangan batin peserta didik namun juga agar menjaga agar keadaan batin peserta didik tetap dalam keadaan baik.

6.      Tingkatan Belajar



Belajar menurut Ki Hadjar Dewantara adalah mementingkan aspek perkembangan usia. Hal tersebut dikarenakan pengembangan peserta didik harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan. Kebutuhan tiap tingkatan perkembangan manusia berbeda antara satu dengan yang lainya. Hal tersebut yang menyebabkan perhatian terhadap perkembangan usia peserta didik penting untuk diperhatikan. Walaupun sama-sama mementingkan perkembangan usia peserta didik, namun keduanya berbeda tujuan.

7.      Lingkungan Belajar



Lingkungan belajar yang difahami oleh sebagian guru dan masyarakat sekitar sekolah bahwa sekolah adalah lingkungan belajar yang utama

Lingkungan belajar yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara ada tiga yaitu lingkungan belajar keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan belajar Ki Hadjar Dewantara biasa disebut dengan lembaga formal, non formal, dan informal. Lembaga informal yaitu keluarga berperan sebagai peletak dasar pengetahuan peserta didik. Lembaga formal yaitu sekolah berperan memberikan pengetahuan dan deskripsi mengenai sains dan pengetahuan lain yang belum didapatkan dalam keluarga. Lembaga non formal yaitu masyarakat berperan sebagai kontrol sosial yaitu sebagai penghalang perbuatan menyimpang peserta didik sesuai dengan adat dan norma yang ada.( setiap kita adalah guru dan setiap rumah adalah sekolah)

Setelah mempelajari tentang konsep pendidikan KH Dewantara, sebagai seorang guru saya harus bisa memahami tentang potensi dasar yang dimiliki oleh siswa, dan tugas kita sebagai seorang guru bukanlah untuk menggurui segala potensi dasar yang dimilki oleh setiap peserta didik, dan kita juga harus bisa memahami bahwa peserta didik memiliki potensi dasar yang berbeda-beda untuk itu kita harus bisa menuntunnya dengan cara yang berbeda pula sesuai dengan potensi yang dimilki oleh peserta didik.

Saya  ibaratkan siswa adalah anggota tubuh kita, tangan, kaki, mata, telinga dan lain-lain. masing-masing anggota tubuh kita memiliki potensi dasar yang berbeda-beda dan dengan cara yang berbeda pula kita memperlakukannya sesuai dengan potensi yang dimilki oleh organ tubuh kita, dalam hal ini tidak mungkin mata kita gunakan untuk berbicara, hidung kita gunakan untuk berjalan dan dengan cara yang berbeda pula kita memperlakukannya, merawat rambut tentu tidak dengan ketika kita merawat gigi kita. 

Konsep dasar pendidikan KH Dewantara inilah yang telah merubah cara berfikir saya selama ini tentang siswa dan konsep inilah yang akan saya kembangkan dan terapkan di sekolah yaitu menuntun potensi dasar yang dimilki oleh siswa denga cara yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.

 

 

Terimakasih

Semoga menjadi motivasi dan inspirasi

Langkat, 28 Oktober 2020


 

5 komentar:

Modul 1. Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK

    Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK Oleh: Abi Wihan   Pertanyaan Reflektif Menurut pengalaman Ibu/Bapak sejau...