Sabtu, 10 September 2022

Refleksi Diri CPP

 

Sumber Gambar: Private Documen (With Canva)


Pengajar Praktik Guru Penggerak merupakan salah satu komponen dari bagian Program Pendidikan Guru selain Guru penggerak dan Fasilitator. Tugas utamanya adalah sebagai pendamping guru penggerak dalam proses pendidikan Guru Penggerak

Oleh karena sebagai seorang calon pengajar praktik, saya harus memahami tugas dan peran sebagai seorang pengajar praktik agar pendampingan yang dilakukan bersama calon guru penggerak dapat berjalan dengnan baik.Tugas saya sebagai pengajar praktik yaitu berperan melakukan pendampingan individu, memfasilitasi lokakarya, mengevaluasi dan memberi umpan balik kepada Calon Guru Penggerak, membuat laporan capaian perkembangan Calon Guru Penggerak, serta memfasilitasi proses refleksi dan rencana tindak lanjut. 

Pembekalan Calon Pengajar Praktik telah banyak memberikan pembelajaran, pengalaman, motivasi, semangat dan banyak hal positif sebagai bekal untuk menjadi seorang pengajar praktik dalam program pendidikan guru penggerak yang nantinya dapat diterapkan pada saat melakukan pendampingan terhadap calon guru penggerak. 

Sesuai dengan ilmu yang saya dapatkan selama mengikuti pembekelan CPP, oleh karena itu saya ingin menjadi seorang calon pengajar praktik yang merdeka dan menjadikan CGP yang merdeka pula yaitu:

  • Pengajar Praktik yang empati, agar dapat merasakan apa yang dirasakan oleh CGP selama mengikuti program pendidikan guru penggerak yaitu memahami situasi dan kesulitan yang dialami oleh semua CGP.
  • Pengajar Praktik yang Obyektif, berbasis data dan berdasarkan kebutuhan serta bersikap netral terhadap semua CGP yaitu tidak memihak dengan salah satu CGP
  • Pengajar Praktik yang berkesadaran diri yaitu dengan sepenuh hati mendampingi CGP dengan penuh kesabaran dan keihklasan
  • Pengajar praktik yang demokratis, menghargai setiap perbedaan, keberagaman, toleransi dan menjalin hubungan yang positif dengan CGP
  • Pengajar Praktik yang bersikap terbuka, setiap CGP memiliki potensi/kekuatan yang dapat digali dan kembangkan untuk meghadapi segala tantangan selama mengikuti pendidikan guru penggerak
  • Pengajar praktik yang tidak hanya memikirkan target penyampaian materi (hasil), melainkan proses belajar para CG
  • Pengajar praktik yang Jujur, terbuka, apa adanya saat memberikan merespon, umpan balik atau refleksi terhadap CGP

Sebagai seorang pengajar praktik yang telah mendampingi para CGP dalam program pedidikan guru penggerak, dan setelah para cgp menyelesaikan pendidikan guru penggerak, saya sangat berharap agar para guru penggerak memahami dan menjalankan perannya dengan baik sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki sebagai seorang guru penggerak yaitu  menjadi guru penggerak yang mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid, dengan demikian guru penggerak akan benar-benar menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila

Peran guru penggerak yang harus dilakukan oleh seorang guru penggerak setelah menyelesaikan program pendidikan guru penggerak adalah adalah

  • Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahny
  • Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
  • Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekola
  • Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
  • Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah

Selain itu seorang guru penggerak harus memilki kesabaran dan keiskhlasan untuk menjalankan perannya sebagai seorang guru penggerak, semangat untuk terus belajar, belajar dimana saja kapan saja dan dengan siapa saja, belajar untuk merefleksikan pengalaman pembelajaran karena kita belajar bukan dari penglaman melainkan belajar dari merefleksikan pengalaman tersebuat dengan melihat sisi positif dan negatif dari proses belajar tersebut sebagai langkah awal untuk perbaikan kedepan. teruslah menjadi pelopor dalam sebuah perubahan yang lebih baik.

Sebagai seorang calon pengajar praktik yang sebelumnya juga pernah melakukan pendampingan terhadap guru-guru dalamsebuah pelatihan yang diselenggaran oleh Dinas Pendidikan, P4TK Penjas BK dan Komunitas Pendidikan dan KKG, saya menyadari bahwa keberhasilan kegiatan tersebut tidak semata-semata karena peran saya sebagai seorang pendamping namun adanya kolaborasi dan kerjasama yang apik dari berbagai pihak hingga kegiatan pendampingan tersebut bisa berjalan dengan baik. dan peran saya sebagai seorang pendamping harus memilki persiapan yang matang seperti, materi, mengetahui target peserta, mengetahui konsep dan tema kegiatan, memastikan rudown acara, pengadaan peralatan yang akan saya gunakan dalam proses pendampingan, peka terhadap situasi pendampingan selain itu harus memilki rasa percaya diri yakni dengan mengajak peserta untuk belajar bersama meskipun berbeda usia, sosial, pendidikan dall. sebagai seorang pendamping agar pendampingan yang kita lakukan berhasil harus bersikap obyek dan ramah kepada semua peserta.

 

Terimaksih

Semoga bermanfaat 

 Semangat belajar bergerak dan berbagi untuk negeri

“Perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.”

( Mas Nadiem )

 


Selasa, 06 September 2022

Koneksi Antar Materi

 

 Sumber Gambar: Private Dokumen

PEMBELAJARAN YANG MEMERDEKAKAN

Belajar Bergerak dan Berbagi Untuk Negeri

Hal-hal yang selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan adalah prkatik pembelajaran yang relevan dengan pemikiran/filosofi KH Dewantara. KH Dewantara (KHD) berpendapat bahwa Pendidikan memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat yaitu menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak dan anak bukanlah kertas kosong sebagaimana teori tabularasa, karena pada dasarnya anak lahir dengan kekuatan kodrat yang masih samar yaitu watak bawaan yang diturunkan dari kedua orang tuanya, namun masih samar/ belum tampak.

Peran kita sebagai seorang pendidik adalah menuntun tumbuh kembangnya kodrat tersebut, yaitu menuntun yang sesuai system Among, Sistem among adalah sistem pendidikan yang mengusung nilai dan budaya lokal Indonesia untuk mencetak generasi penerus yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, cerdas dan berketerampilan. Di dalam sistem among guru sebagai pembimbing serta fasilitator bagi anak. Sistem among adalah sistem pendidikan yang mengusung nilai dan budaya lokal Indonesia untuk mencetak generasi penerus yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, cerdas dan berketerampilan. Tujuan sistem among adalah untuk membangun anak didik menjadi manusia beriman dan bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas dan berketrampilan, serta sehat jasmani ruhani agar menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab atas kesejagteraan tanah air serta manusia pada umumnya.

Nilai-nilai luhur pemikiran KH Dewantara mampu menembus lintas zaman untuk memberikan tuntunan kepada pendidik dalam memberikan pendidikan yang berpusat pada siswa yaitu pendidikan yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, seorang pendidik (Guru) untuk mampu menjadi role model bagi siswa. Peran ini memantik nurani Guru untuk menjiwai sistem among dalam penjabaran Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karso, dan Tut wuri handayani  untuk dapat menuntun tumbuh kembang siswa secara optimal tanpa adanya hukuman dan paksaan kepada anak didik karena hal tersebut akan mematikan jiwa merdeka serta mematikan kreativitasnya. Upaya pendidikan tersebut dapat kita lakukan melalui konsep teori trikon yaitu kontinu (pendidikan harus dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan), konsentris (pendidikan harus sesuai dengan budaya dan nilai luhur bangsa, kenvergen (mengembangkan mutu pendidikan agar setara dengan pendidikan yang maju)

Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada asas kemerdekaan, memiliki arti bahwa manusia diberi kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan dengan aturan yang ada di masyarakat. Maka dari hal itu, diharapkan seorang peserta didik harus memiliki jiwa merdeka dalam artian merdeka secara lahir dan batin serta tenaganya dan esensi kemerdekaan berpikir harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Merdeka Belajar diharapkan dapat memperbaiki proses belajar mengajar agar dapat berdampak baik dalam aspek kehidupan. Mulai dari aspek fisik, mental, jasmani dan rohani dalam dunia pendidikan. 

Pendidikan yang memerdekakan berarti pendidikan yang berhamba/berpihak pada anak yakni pendidikan harusnya berpusat pada peserta didik yakni peserta didik bukan dilihat sebagai objek namun dijadikan sebagai subjek. Berikan mereka kesempatan dan fasilitas mereka dalam mencapai tujuan pembelajarannya. anak didik diberi ruang kebebasan yang seluas-luasnya untuk mengeskplorasi potensi diri serta berekspresi secara kreatif serta didukung penuh oleh guru sebagai fasilitator yang melayani dan menuntun proses pengekspresian potensi-potensi anak didik agar terarah positif dan anak didik kita memukan jalannya sendiri menuju versi terbaik dari dirinya.

Sebagai peorang pendidik harus menyadari bahwa yang menjadi dasar kita untuk mewujudkan pendidikan yang merdeka adalah dengan sebuah kesadaran atau komitmen untuk mewujudkan sebuah pendidikan yang memerdekakan, pendidikan yang memanusiakan, dan berpihak pada murid, nilai utama setiap pendidik adalah menjadi teladan, pembangkit semangat, dan pemberdaya menuju kemerdekaan peserta didik. Jadi sebenarnya logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tut Wuri Handayani, sebuah komitmen, bahwa kita harus mencetak manusia-manusia yang merdeka. Sebagai seorag pednidik harus mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

Maka tak berlebihan bila konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pentingnya kemerdekaan ini perlu menjadi inspirasi bagi semua guru dan sekolah dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas dan berpihak pada murid. Pendidikan yang memerdekakan adalah sebuah penyelenggaraan pembelajaran yang memerdekakan semua pelaku di dalamnya. Baik itu pendididk, murid, orang tua murid dan seluruh stake holder sekolah termasuk ligkungan tidak hidup yang ada di sekolah. Pemanfaatan kekuatan yang dimiliki oleh ekosistem abiotic dan abiotic merupakan fakotr utama yang dapat mendukung penyelenggaraan pembelajaran dengan prinsip pendidikan yang memerdekakan karena dengan memanfaatkan aset semua ekosistem sekolah kita dapat melaksanakan kegiatan di sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang kita miliki

Salah satu pemikiran yang tidak relevan dan perlu untuk dihilangkan saat ini adalah bahwa guru adalah satu-satunya penyampai informasi, menganggap semua siswa adalah sama menjadi tidak relevan ketika memiliki pandangan demikian dan sangat tidak sesuai dengan konsep merdeka belajar




Semoga Bermanfaat

Terimakasih



Modul 1. Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK

    Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK Oleh: Abi Wihan   Pertanyaan Reflektif Menurut pengalaman Ibu/Bapak sejau...