Senin, 25 Januari 2021

Aksi Nyata Modul 1.4

Tugas 1.4.a.10 Aksi Nyata

Modul 1.4 Budaya Positif

PGP - Angkatan 1 - Kabupaten Lngkat - Mariono - 1.4 - Penerapan Nilai Disiplin Pada Peserta Didik Dalam Pendidikan Karakter Di Sekolah

A.        Latar belakang

Pengertian disiplin secara etimologi berasal dari bahasa inggris disciple, disipline yang artinya penganut atau pengikut. Sedangkan disiplin menurut Kemendikdas (2010:9) adalah sebagai tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ktentuan dan peraturan.

Sikap disiplin perlu ditanamkan sejak sekolah dasar, jika sikap disiplin tidak datanamkan sejak sekolah dasar pastti kedepannya peserta didik tersebut kurang memiliki nilai disiplin yang akan dapat berakibat buruk untuk masa yang akan datang. 

Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang didalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus menerus dan melatih kemampuan diri demia menuju kearah yang lebih baik. 

Dengan penerapan nilai disiplin di sekolah diharapkan dapat membentuk karakter yang baik dalam setiap diri peserta didik. Membentuk karakter bukanlah perkara yang mudah karena karakter tidak dapat diwariskan atau diturunkan begitu saja melainkan dengan membangun secara berkesinambungan dan terus menerus melalui pola fikir dan aksi nyata. Setelah lingkungan keluarga sikap disiplin juga diajarkan di sekolah. Di sekolah pasti terdapat peraturan yang ahrus ditaati semua peserta didik, disinilah cara guru untuk menerapkan sikap disiplin kepada peserta didik, jika ada peserta didik yang kurang memperhatikan sikap disiplin peran gurulah sangat penting. Guru harus bisa memberikan teladan atau contoh disiplin juga kepada peserta didik. Guru juga harus selalu memberikan motivasi dan arahan agar peserta didiknya memilki sikap disiplin, Contohnya saja masih banyak peserta didik yang sering terlambat masuk sekolah, jika kebiasaan itu tidk segera dihilangkan maka akan berdampak di jenjang berikutnya. 

B.     Deskripsi aksi nyata yang dilakukan, berikut alasan mengapa melakukan aksi tersebut

Berdasarkan indikator nilai disiplin menurut Kemendiknas (2010:26) yaitu membiasakan hadir tepat waktu, mambiasakan mematuhi aturan dan menggunakan pakaian sesuai dengan ketentuan maka aksi nyata yang dilakukan adalah 

  • Berkolaborasi dan mensosialisasikan rancanagan aksi nayata kepada seluruh warga sekolah.
  • Melakukan komunikasi yang baik kepada seluruh warga sekolah agar rancangan aksi nyata dapat terlaksana dengan baik.
  • Membuat Kesepakatan Sekolah dengan melibatkan warga sekolah
  • Menuliskan ksesepakatan Sekolah dan di tanda tangani oleh Kepala Sekolah
  • Menjadi contoh dan teladan dalam penerapan disiplin yang telah disepakati bersama
  • Melakukan refleksi secara berkala terhadap kesepakatan yang telah dibuat 

C.         Hasil dari aksi nyata yang dilakukan

Setelah melakukan kegiatan aksi nyata tentang penerapan disiplin pada peserta didik dalam  pendidikan karakter di sekolah, maka hasil yang diarasakan dapat tercermin dari perilaku siswa diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Kepala sekolah, guru dan murid serta wali murid memberikan tanggapan yang positif
  2. Siswa menyadari pentingnya disiplin terutama dalam berpakaian dan tepat waktu ketika datang ke sekolah maupun dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru
  3. Siswa mematuhi tauran yang telah dibuat dengan penuh kesadaran
  4. Siswa menyadari pentingnya menjaga protokol kesehatan
  5. Siswa terbiasa dengan 3M (Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak)
  6. Guru lebih semangat dalam mengontrol kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran
  7. Guru lebih menyadari akan pentingnya menjadi teladan bagi peserta didik

D.        Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan (kegagalan maupu keberhasilan)

Selama melakukan kegatan aksi nyata dari awal pelaksanaan hingga tahap finishing banyak sekali pelajaran yang di dapat, diantaranya adalah

  1. Pentingnya berkolaborasi dan bekerja sama serta menjalin komukasi yang baik dalam setiap kegiatan dengan warga sekolah termasuk dalam membuat kesepakatan
  2. Dalam penerapan disilpin positif sangat diperlukan keteladan seorang guru terhadap siswanya
  3. Pentingya membangun hubungan yang positif diantara warga sekolah
  4. Siswa menjadi lebih baik dalam berinteraksi dengan lingkungannya
  5. Guru hendaknya menghindari hukuman fisik bagi peserta didik jika melanggar kesepakatan yang telah dibuat
  6. Pentingnya melakukan refleksi diri dan refleksi bersama dari kesepakatan yang telah dibuat dan dijalankan bersama
Disiplin positif memang bukan sesuatu yang mudah dilakukan, namun bukan berarti mustahil. Mama hanya memerlukan penguasaan emosi yang baik serta konsisten menjalankannya dan menjadi model yang baik untuk peserta diidk. Harapannya, di masa mendatang anak akan menjadi lebih mandiri dan memiliki integritas dalam setiap hal yang dilakukannya. Dalam penerapan disiplin positif ini, peserta didik diajarkan untuk memahami konsekuensi dari perilaku mereka. selain itu, didiplin positif juga mengajarkan peserta didik bertanggung jawab serta rasa hormat dalam berinteraksi dengan lingkungannya. jadi, disiplin positif merupakan salah satu cara penerapan disiplin yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta memberdayakan peserta didik untuk melakukan sesuatu tanpa ancaman maupun paksaan. 

E.        Rencana perbaikan untuk pelaksanaan dimasa mendatang

Rencana perbaikan kedepan setelah melakukan aksi nyata penerapan disiplin pada peserta dalam pendidikan karakter disekolah adalah:

  1. Melakukan refleksi secara berkala terhadap penerapan displin peserta didik melalui pendidikan karakter di sekolah
  2. Membangun motivasi yang kuat dengan rekan sejawat
  3. Selalu memberikan motivasi dan arahan kepada peserta didik
  4. Menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa dalam setiap pembelajaran
  5. Menumbuhkan kesadaran diri dan rekan sejawat bahwa hukuman bukanlah strategi dalam perepan disiplin kepada peserta didik artinya hukuman tidak membantu peserta didik menjadi disiplin.

F.         Dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan berupa foto-foto dan video-video singkat berikut caption/narasi singkatnya

Mensosialisasika Rancangan Aksi Nyata dengan Kepala Sekolah dan rekan Sejawat

Berkolaborasi dengan Kepala Sekolah dan rekan sejawat dalam pelaksanaan Aksi Nyata

Kepala Sekolah Menanda Tangani Hasil Kesepakatan

Hasil Kesepakatan Yang telah di tanda tangani oleh Kepala Sekolah

Foto bersama setelah penanda tanganan hasil kesepakatan oleh Kepala Sekolah

Aksi Nyata Modul 1.3

Tugas 1.3.a.10 Aksi Nyata 

Modul 1.3 Visi Guru Penggerak 

PGP - Angkatan 1 - Kabupaten Langkat - Mariono - 1.3 -  Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Budaya Lokal Melalui Mading Sekolah 


 A. Latar belakang 

Pendidikan karakter adalah suatu system penanaman nila-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame, lingkungan maupun kebangsaan. Pendidikan karakter di sekolah harus melibatkan semua komponen (stakeholders) termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri yaitu kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pemdiayaan dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. 
Kearifan lokal merupakan akumulasi dari pengetahuan dan kebijakan yang tumbuh dan berkembang dalam sebuah komunitas atau sekolah. Upaya membangun karakter peserta didik berbasis kearifan budaya lokal sejak dini melalui jalur pendidikan adalah merupakan langkah yang tepat. Hal penting yang mendasari pendidikan karakter di sekolah adalah penanaman nilai karakter bangsa tidak akan berhasil melalui pemberian informasi dan doktrin belaka tetapi perlu metode pembiasaan dan keteladanan dari semua unsure pendidikan di sekolah. Semua stakeholders pendidikan diharapkan andilnya dalam memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian kebuadayaan lokal di sekolah Pendidikan karakter berbasis kearifan budaya lokal dapat di wujudkan melalui berbagai kegiatan di sekolah misalnya kegiatan ekstrakurikuler berbasis kearifan budaya lokal seperti melalui kegiatan membuat majalah dinding (Mading) sekolah. 
Majalah Dinding atau dikenal dengan nama Mading rasanya sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga, hampir setiap sekolah mempunyai Mading Sekolah. Namun sayang terkadang keberadaannya kurang diperhatikan, kertasnya sudah lapuk dan tulisannya sudah tidak terbaca. Mungkin karena terlalu lama tidak diganti dengan karya-karya yang baru. Sebaiknya Mading sekolah dikelola dengan baik, idealnya diganti setiap 2 minggu sekali ini untuk memotivasi siswa memupuk kebiasaan menulis dan mengembangkan kreativitasnya. Selain itu Mading sekolah juga bisa jadi ajang untuk menyebarkan informasi kepada seluruh warga sekolah. Melalui madding sekolah juga dpat membangun karakter berbasis kearifan budaya lokal 

 B. Deskripsi aksi nyata yang dilakukan, berikut alasan mengapa melakukan aksi tersebut 

Majalah dinding merupakan salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang bisa melatih berbagai karakter pesert didi seperti orientasi masa depan, kerjasama, saling menghargai, perencanaan, kreatif, produktif, eksplorasi, konsisten serta dapat menumbuhkan karakter bagi peserta didik. 

Aksi nyata yang saya lakukan dalam membuat mading sekolah yang sudah lama tidak difungsikan sebagaimana mestinya adalah

  1. Mensosialisakikan rancangan aksi nyata dengan kepala sekolah, rekan sejawat serta peserta didik agar rancangan aksi nyata dapat berjalan dan terealisasi dengan baik.
  2. Berkolaborasi dengn pemangku kepentingan sekolah yaitu kepala sekolah, rekan sejawat  serta siswa dalam membuat mading sekolah
  3. menyampaikan dan membuat kesepakatan tentang konsep dan materi dalam mading yang akan dibuat
  4. Guru dan siswa membuat karya yang akan di tampilkan pada mading sekolah
  5. Bersama mengumpulkan dan mengoreksi materi yang akan ditampilkan pada mading sekolah
  6. Bersam membuat hiasan pada mading agar mading lebih menarik
  7. Memajang hasil karya guru dan siswa pada mading
  8. Menempatkan mading di tempat yang strategis agar mading lebih mudah untuk di lihat oleh wrga sekolah  

 C. Hasil dari aksi nyata yang dilakukan 

Hasil dari aksi nyata yang saya lakukan tentang Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Budaya Lokal Melalui Mading Sekolah, diantaranya adalah 
  1. Mading sekolah berhasil diselesaikan dengan baik
  2. Guru dan siswa memberikan respon yang sangat positif
  3. Guru dan Siswa merasa senang dan bangga ketika melihat karya tulisnya di pajang pada mading sekolah
  4. Siswa mengenal kearifan budaya lokal melalui materi yang di pajang pada mading sekolah
  5. Siswa dapat mengetahui dan memahami nilai-nilai luhur pancasila
  6. Guru dan Siswa mengetahui Profil Pelajar Pancasila yang harus di tanamkan dan dimilki oleh peserta didik
  7. Guru dan siswa terbiasa bersikap dan bertindak sesuai dengan kearifan budaya lokal yang tertuang pada nilai-nilai luhur Pancasila
  8. Tertanam rasa cinta dan bangga pada siswa akan kearifan budaya lokal
  9. Siswa menyadari pentingnya bekerjasama  

D. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan (kegagalan maupun keberhasilan) 

Setelah melakukan aksi nyata tentang Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Budaya Lokal Melalui Mading Sekolah banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dan sangat berpengaruh positif bagi warga sekolah, diantaranya adalah 
  1. Menyadarkan saya bahwa majalah dinding berfungsi bukan sekadar sebagai media komunikasi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan sekolah/penyelenggara. Mading memiliki fungsi sebagai media pembelajaran bagi siswa untuk mengembangkan ketrampilan menulis. Minat dan kegemaran menulis bisa dimulai dan dikembangkan melalui mading.
  2. Melalui mading dapat menanamkan dan menumbuhkan pendidikan karakter bagi peserta didik
  3. Melalui mading sekolah guru dan siswa menjadi kreatif
  4. Melalui mading sekolah juga dapat mengajarkan peserta didik untuk dapat bersosialisasi dengan temannya
  5. Melalui mading sekolah dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa
  6. Mading dapat kita jadikan sebagai media pembelajaran dan media informasi
  7. Mading dapat dijadikan sebagai penyaluran dan pengembangan bakat guru dan siswa
  8. melalui mading dapat menumbuhkan minat baca peserta didik
Namun dalam pelaksanaan aksi nyata banyak sekali kekuarangan yang masih perlu untuk diperbaiki diantaranya adalah Mading sering dipandang sebelah mata keberadaanya. Sedikit sekolah mengembangkan mading sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Padahal mading sungguh memiliki kekuatan besar untuk mengembangkan minat siswa menulis. Ketika sekolah mengabaikan kegiatan ini, sekolah telah membuang unsur penting dalam pendidikan yakni proses berpikir karena mading adalah pembelajaran menulis, dan “menulis adalah proses berpikir”. Selain itu, pihak sekolah akan sangat diuntungkan ketika akreditasi sekolah tiba karena salah satu instrument akreditasi adalah pengembagnan kreativitas siswa dan budaya ilmiah dilingkungan sekolah. Mading adalah media efektif untuk mengembangkan kreativitas siswa dan budaya ilmiah dilingkungan sekolah.
Mading sekolah di SDN 057234 Tepian Merawan tidak memiliki organisasi pembinaan sehingga terasa sangat sulit untuk mengembangkan mading sekolah secara konsisten, hal ini dikarenakan guru fokus dengan kegiatan belajar mengajar dan tugas lainnya sehingga mading belum tersetruktur dengan baik.

E. Rencana perbaikan untuk pelaksanaan dimasa mendatang 

Mengingat keberadaan mading sekolah memilki arti yang penting baik bagi siswa maupun guru, maka hendaknya mading sekolah SDN 057234 tepian Mearwan dikelola secara baik agar tetap eksis, dengan pengelolaan yang baik diharapkan mading sekolah akan selalu dapat terbit dengan tema-tema dan tamiplan yang menarik. hal ini dapat terealisai dengan melakukan komunikasi yang baik kepada seluruh pemangku kepentingan sekolah, melalui dukungan dari pemangku kepentingan sekolah diharapkan mading sekolah dapat berfungsi sebagaimana mestinya

F. Dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan berupa foto-foto dan video-video singkat berikut caption/narasi singkatnya

Mensosialisasikan Program Aksi Nyata kepada Kepala Sekolah dan Rekan Sejawat


Berkolaborasi dengan Kepala Sekolah dan rekan sejawat dalam pelaksanaan Rancangan Aksi Nyata

Proses pembuatan mading sekolah SDN 057234 Tepian Merawan



Hasil akhir pembuatan mading



Dukungan dan tanggapan positif dari rekan sejawat


Siswa sangat senang dan antusias membaca materi yang ada pada mading

Modul 1. Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK

    Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK Oleh: Abi Wihan   Pertanyaan Reflektif Menurut pengalaman Ibu/Bapak sejau...