Senin, 23 November 2020
Jumat, 20 November 2020
Tugas 1.1.a.10 (Aksi Nyata-Bermain Adalah Kodrat Anak)
Aksi Nyata - Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Kelas dan Sekolah
PGP-Angkatan-1-Kabupaten Langkat-Mariono,S.Pd.I-1.1-Bermain Adalah Kodrat Anak
A. Latar
Belakang tentang situasi yang dihadapi oleh calon Guru Penggerak
Ki
Hajar Dewantara dengan metode among siswa, menggunakan latihan dan permainan
dalam pembelajaran panca indera untuk anak-anak. Dalam
praktiknya, Ki Hajar Dewantara memasukan unsur-unsur kebudayaan dalam permainan
anak-anak. Ia percaya bahwa permainan tradisional memiliki manfaat untuk
melatih tabiat tertib dan teratur.
Menurut NAEYC (National Association for The Education of Young Children,1997), bermain merupakan alat utama belajar
anak. Demikian juga
pemerintah
Indonesia
telah mencanangkan prinsip, “Bermain
sambil
belajar
atau belajar seraya bermain”.Bermain yang sesuai dengan tujuan di atas adalah bermain
yang memiliki ciri-ciri seperti :
menimbulkan kesenangan, spontanitas, motivasi dari anak sendiri, dan aturan ditentukan oleh anak sendiri.
Bermain merupakan
kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosi,
intelektual, dan spiritual anak sekolah dasar. Dengan bermain anak dapat
mengenal lingkungan, berinteraksi, serta mengembangkan emosi dan imajinasi
dengan baik.
Pada dasarnya
anak-anak gemar bermain, bergerak, bernyanyi dan menari, baik dilakukan sendiri maupun
berkelompok. Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi secara
alamiah. Anak tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan
memperoleh kesenangan, kanikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi, dan
motivasi bersosialisasi
Bermain memiliki
fungsi yang sangat luas, seperti untuk anak, untuk guru, orang tua dan fungsi
lainnya.bagi anak. Dengan bermain dapat mengembangkan fisik, motorik, sosial,
emosi, kognitif, daya cipta (kreativitas), bahasa, perilaku, ketajaman
pengindraan, melepaskan ketegangan, dan terapi bagi fisik, mental ataupun
gangguan perkembangan lainnya. Fungsi bermain bagi guru dan orangtua adalah agar
guru dan orangtua dapat memahami karakter anak, jalan pikiran anak, dapat
intervensi, kolaborasi dan berkomunikasi dengan ank. Fungsi lainnya adalah
rekreasi, penyaluran energi, persiapan untuk hidup dan mekanisme integrasi
(penyatuan) dengan alam sekitar.
Permasalahannya
hingga saat ini, di sekolah-sekolah terutama di
sekolah dasar termasuk di SDN
057234 Tepian Merawan yaitu tempat dimana saya mengajar, kegiatan bermain masih dianggap kurang penting, sehingga
belum ada program yang terencana dan terstruktur.
Pembelajaran terpadu (tematik) yang menggabungkan beberapa bidang studi di
kelas rendah belum memasukkan unsur-unsur permainan, paling-paling kegiatan
bermain disisipkan dalam pelajaran olah raga yang saya ajarkan. Pendidikan
jasmani (Penjas) merupakan bagian integral dari system pendidikan secara
keseluruhan dan sangat strategis digunakan untuk mendorong perkembangan
kemampuan motorik, kemampuan fisik, penalaran dan penghayatan nilai (mental,
emosional, spiritual, dan social) serta pembiasaan hidup sehat. Penjas sebagai
bidang studi berorientasi pada kebutuhan gerak
siwa juga dapat diintegrasikan dengan bidang studi lain
seperti matematika, IPA, bahasa, IPS dan agama. Walau demikian pada kenyataannya
kondisi pembelajaran Penjas di sekolah- sekolah sampai saat ini belum efektif
meskipun telah dilakukan berbagai upaya pembenahan pada kurikulum dan melalui
jalur pendidikan dan pelatihan guru. Di samping hal-hal di atas saya sebagai
guru Penjas juga sulit memperoleh buku
rujukan yang refresentatif dan akomodatif juga kurangnya pemahaman masyarakat
terhadap kontribusi pendidikan jasmani sebagai salah satu alat dalam mewujudkan
terbentuknya manusia seutuhnya (sehat fisik, emosi, kecerdasan serta sosial).
Demikian pula halnya
dengan kegiatan bermain dan permainan di sekolah utamanya di sekolah tempat
saya mengajar, pemahaman orang tua dan masyarakat masih kurang. Bermain
dianggapnya main-main, membuang waktu dan memerlukan biaya, padahal banyak alat
permainan yang dapat dipergunakan anak adalah alat permainan dari lingkungan
anak itu sendiri, dari alam , orang tua
atau perusahaan yang dirancang untuk pendidikan anak. Alat permainan yang terakhir itu disebut alat permainan
edukatif. Tempat bermain pun sangat fleksibel,tempat bermain anak di sekolah
dapat dilakukan di kelas dan di luar kelas, yang penting lingkungannya aman dan
kondusif, pembelajarannya terencana dan terstruktur dan tersedianya alat-alat
permainan yang memadai.
Dimasa pandemi ini
siswa SDN 057234 Tepian Merawan hanya diberikan tugas-tugas oleh gurunya berupa
catatan dan soal-soal yang terkadang membuat anak merasa terbebani bahkan orang
tua juga tidak ada waktu dan tidak faham terhadap tugas yang diberikan oleh
gurunya sehingga tidak bisa membantu anaknya dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh gurunya, terkadang membuat orang tua marah terhadap anaknya yang
diharuskan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Tugas yang diberikan oleh guru belum terselesaikan
terkadang tugas berikutnya sudah ada lagi, hal ini membuat peserta didik merasa
jenuh dan bosan sehingga tidak ada kesempatan siswa untuk melakukan hal-hal
yang senangi yaitu bermain ditambah lagi dengan kurangnya mereka berinteraksi
sesama teman karena masa pandemi, oleh karena itu saya akan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplor kemampuan belajar mereka
dengan bermain, bermain dengan permainan yang mereka senangi tanpa ada paksaan
dari pihak lain. Untuk itu saya akan membuat kelompok bermain sesuai dengan
potensi yang dimilki oleh peserta didik.
B.
Deskripsi Aksi Nyata yang dilakukan, berikut alasan
mengapa melakukan aksi tersebut
Dalam aksi nyata
(bermain adalah kodrat anak ) yang saya lakukan adalah membuat kelompok bermain
peserta didik dengan permainan yang mereka senangi dan kelompok bermain
tersebut saya bagi kedalam 4 wilayah dengan masing-masing jumlah kelompok yang
berbeda seusia dengan jumlah siswa yang ada di wilayah tersebut. Mengingat
masih di masa pandemi covid 19, maka kelompok bermain saya bagi berdasarkan
dengan jarak terdekat dari rumah siswa bukan berdasarkan kelas.
Data Kelompok Bermain
No |
Lokasi |
Kelompok |
Waktu |
1 |
Dusun
Tepian Merawan |
2 Kelompok |
28
Oktober 2020 |
10
November 2020 |
|||
2 |
Dusun
Tepian Gayor |
2 Kelompok |
31
Oktober 2020 |
12
November 2020 |
|||
3 |
Dussun
Tualang |
2 Kelompok |
03
November 2020 |
17
November 2020 |
|||
4 |
Dusun
Gunung Nipis |
2 Kelompok |
05
November 2020 |
19
November 2020 |
Rancangan
Jenis Permainan
Jenis Permaianan ………………………………………………… |
1.
Nama Permainan :…………………… 2.
Nama-nama Siswa : …………………… 3.
Alat/Bahan dalam permaianan :…………………… 4.
Tempat :…………………….. 5.
Nilai positif dalam permainan :…………………….. |
Alasan
saya melakukan tindakan aksi nyata ini ( bermain Adalah kodrat anak ) adalah :
1.
Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
melakukan sesuatu yang mereka senangi yaitu bermain.
2.
Mengurangi kejenuhan peserta didik selama pembelajaran jarak jauh
3.
Saya ingin
mengetahui permainan apa saja yang disenangi oleh peserta didik
4.
Saya ingin mengeksplor potensi lokal yaitu permainan
lokal yang dimainkan oleh peserta didik
5.
Saya ingin mengetahui nilai-nilai positif yang siswa
rasakan dalam permainan yang mereka lakukan
6.
Saya ingin mengeksplor nilai-nilai positif dalam
permainan yang dimainkan peserta didik dan mengkaitkannya dengan materi
pelajaran.
7. Menanamkan rasa cinta kepada peserta didik terhadap permainan tradisional yang mulai ditinggalkan karena pengaruh gadget.
C.
Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan
Bentuk-bentuk permainan yang sesuai untuk siswa SD
kelas rendah (usia dini) yaitu : permainan eksplorasi (penjelajahan), permainan energik, permainan kemahiran (skillfull play), permainan sosial dan puzzle ( Dorothy, 1985).
Setelah melakukan
aksi nyata (bermain adalah kodrat anak) yaitu menyaksikan, mendampingi dan
mengamati permainan yang dimainkan oleh peserta didik, saya membagi permainan
tersebut dalam beberapa jenis permainan yang disukai dan sesuai oleh peserta didik usia SD.
Jenis-jenis permainan
yang dimainkan dan disenangi oleh
peserta didik usia Sekolah Dasar di SDN 057234 Tepian Merawan yaitu :
No |
Jenis Permainan |
Nama Permainan |
1 |
Permainan
Energik |
Lompat
tali |
Yeye
(Karet) |
||
Engklek |
||
Lari
goni |
||
2 |
Permainan
kemahiran |
Main
bola |
Berenang
|
||
Guli/kelereng |
||
2 |
Permainan
Sosial |
Masak-masakan |
3 |
Permainan
imajinatif |
Boneka
|
Mobil-mobilan |
Berdasarkan
pengamatan terhadap permainan yang dimainkan oleh peserta didik di 4 lokasi dan
kelompok bermain yang berbeda ternyata peserta didik lebih banyak melakukan
permainan yang energik.
Selama bermain seluruh peserta didik terlihat bahagia dan senang melakukan permainan yang mereka mainkan.
D.
Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan
(kegagalan maupun keberhasilan)
Kegiatan
bermain mempengaruhi perkembangan enam aspek perkembangan anak yakni aspek
kesadaran diri (personal awareness),
emosional, social, komunikasi, kognisi, dan keteramiplan motorik.( Catron
& Allen, 1990)
Moyles (1991) telah
menyimpulkan beberapa fungsi utama bermain, di antaranya:
-
Anak-anak dapat memahami apa yang mereka lakukan
-
Bermain melibatkan imajinasi dan kreativitas
-
Bermain memerlukan pengkajian dan penjelajahan.
-
Bermain meningkatkan berbagai bentuk interaksi sosial
-
Bermain membantu perkembangan menyeluruh anak-anak
-
Bermain dapat membantu anak-anak membuat keputusan.
a. Permainan
energik
Permainan ini berhasil mencapai tujuannya, yaitu melatih motorik kasar anak,
melatih indera
penglihatan, melatih kerjasama, melatih kekuatan fisik
secara
keseluruhan karena terdapat gerakan fisik seperti berjalan,
berlari, melompat, meloncat, melatih ketepatan reaksi dan yang terpenting membuat
anak senang.
Permainan ini
tidak sulit dilaksanakan, sebab anak-anak sebagian besar sudah akrab dengan permainan tradisional
ini di lingkungan rumahnya
dan pernah dilakukan dalam pelajaran Olah Raga.
b. Permainan
Kemahiran
Permainan
kemahiran yang dimainkan peserta didik dapat mealtih kemahiran organ tubuh
peserta didik, melatih siswa untuk berinteraksi, meningkatkan daya ingat siswa,
menekankan konsep memperbaiki diri secara kelompok
c. Permainan
Sosial
Melalui permainan
social ini mampu mendorong peserta didik belajar berbagai bentuk karakter orang
lain, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, mendorong anak menjadi ramah dan
mudah bergaul, serta membantu anak untuk mengembangkan persahabatan
d. Permainan
Imajinatif
Melalui
permainan Imajinatif yang dimainkan oleh peserta didik dapat meningkatkan
kemampuan berbicara dan berbahasa, membantu anak dalam memahami orang lain,
menumbuh kambangkan kreatifitas, membantu anak memahami dirinya dan menjadi
dirinya sendiri.
Selama
proses pembelajaran (Bermain adalah kodrat anak) selain keberhasialan yang saya
dapatkan namun saya juga menemukan beberap hal yang saya anggap merupakan
kegagalan selama proses tersebut dan akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan
untuk kedepannya. Kegagalan tersebut adalah
1. Kelompok
bermain saya buat tidak berdasarkan kelas melainkan berdasar jarak rumah
terdekat dan membuat beberapa siswa yang kelas rendah merasa kurang percaya
diri bermain dengan kakak kelasnya
2. Bermain
yang dimainkan oleh peserta didik dilakukan oleh guru PJOK dan beberapa guru
saja
3. Sebagian
orang tua beranggapan bahwa bermain hanya membuang-buang waktu saja
4. Ada
sebagian siswa laki-laki yang tidak mau bermain dengan anak perempuan
5. Terjadi
pertengkaran diantara sesama peserta didik
E.
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa
mendatang
Setelah melakukan
kegiatan “bermain adalah kodrat anak” dan adanya kegagalan dalam pelaksanaan
tersebut maka saya perlu membuat rencana perbaikan agar lebih baik lagi untuk
di masa yang akan datang. Rencana perbaikan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Membuat kelompok bermain berdasarkan kelas
2. Memasukkan kegiatan bermain dalam kurikulum pembelajaran tidak hanya pada pelajaran PJOK saja
3. Memberikan pemahaman kepada wali murid bahwa bermain juga bagian dari pembelajaran dan
mengandung nilai-nilai pendidiakan
4. Menanamkan kebersamaan kepada peserta didik
F. Dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan berupa
foto-foto atau video-video singkat berikut caption/narasi singkat nya. Anda
dapat juga menambahkan ‘testimoni’ dari rekan guru dan murid yang terlibat
dalam proses perubahan yang Anda lakukan
![]() |
Membuat rancangan aksi nyata |
![]() |
Berkolaborasi dengan guru dan beerapa wali murid tenang rencana aksi nyata yang dilanjutkan dengan makan bersama |
![]() |
Motivasi, arahan dan masukkan dari pendamping terhadap aksi nyata |
Strategi Efektif dalam Merancang Tujuan Pembelajaran
Dokumen Pribadi Strategi Efektif dalam Merancang Tujuan Pembelajaran ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree) Tujuan pembelajaran ya...

-
Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK Oleh: Abi Wihan Pertanyaan Reflektif Menurut pengalaman Ibu/Bapak sejau...
-
Private Document With Canva PPA7 mariono Rencana Tindak Lanjut Pendampingan Individu 3 Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Aceh Tam...
-
Sintesis Materi Pemikiran KH Dewantara Oleh: Mariono,S.Pd.I Nama : Mariono,S.Pd.I Nopes : 201500981063 PDP : 113-Aslamia...