Rabu, 29 Mei 2024

Modul 1. Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK


 

 Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK

Oleh: Abi Wihan

 

Pertanyaan Reflektif

  1. Menurut pengalaman Ibu/Bapak sejauh mana urgensi/pentingnya mata pelajaran PJOK di sekolah? jelaskan
  2. Jika ada suatu otoritas (pemerintah) akan meniadakan mata pelajaran PJOK dari kurikulum, bagaimana menurut Ibu/Bapak?

 

Urgensi/Pentingnya Mata Pelajaran PJOK di Sekolah

Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) memegang peran yang sangat vital dalam kurikulum sekolah. Berdasarkan pengalaman saya sebagai pendidik, urgensi dan pentingnya PJOK dapat dilihat dari berbagai aspek yang berdampak positif terhadap perkembangan fisik, mental, dan sosial siswa. 


Pengembangan Keterampilan Fisik 

PJOK adalah satu-satunya mata pelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan fisik siswa. Melalui berbagai aktivitas fisik yang terstruktur, siswa belajar dan menguasai keterampilan motorik dasar seperti berlari, melompat, dan melempar. Lebih dari itu, siswa juga diperkenalkan pada berbagai cabang olahraga yang memperkaya pengetahuan mereka tentang aktivitas fisik yang sehat dan menyenangkan

Kesehatan dan Kebugaran 

PJOK berperan penting dalam memberikan edukasi tentang gaya hidup sehat. Dalam pengalaman saya, siswa yang aktif secara fisik cenderung memiliki kebugaran kardiovaskular yang lebih baik. Pendidikan tentang kesehatan dan kebugaran di kelas PJOK memberikan siswa pengetahuan dasar mengenai nutrisi, pentingnya aktivitas fisik, dan cara menjaga tubuh agar tetap sehat.

Pengembangan Sosial dan Emosional

PJOK juga memainkan peran penting dalam pengembangan sosial dan emosional siswa. Dalam pengalaman saya, kegiatan olahraga dan permainan membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, komunikasi, dan penyelesaian konflik. Mereka belajar untuk bekerja dalam tim, mematuhi aturan, dan menunjukkan sportivitas, baik saat menang maupun kalah

Dukungan terhadap Pembelajaran Akademis

Aktivitas fisik memiliki korelasi positif dengan prestasi akademis. Siswa yang terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur menunjukkan peningkatan konsentrasi, ingatan, dan fungsi kognitif. Dalam pengalaman saya, siswa yang aktif dalam kelas PJOK seringkali lebih siap dan fokus saat mengikuti mata pelajaran lainnya.

Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman saya, mata pelajaran PJOK adalah komponen esensial dalam pendidikan sekolah yang tidak hanya mempromosikan kesehatan dan kebugaran fisik, tetapi juga mendukung perkembangan sosial, emosional, dan akademis siswa. Urgensi PJOK tidak bisa diabaikan, mengingat manfaatnya yang komprehensif dalam membentuk generasi muda yang sehat, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Oleh karena itu, sangat penting bagi sekolah untuk memberikan perhatian yang memadai dan terus mengembangkan program PJOK yang berkualitas untuk kepentingan siswa.

 

Jika ada suatu otoritas (pemerintah) akan meniadakan mata pelajaran PJOK dari kurikulum, bagaimana menurut Ibu/Bapak?

Jika ada suatu otoritas yang mempertimbangkan untuk meniadakan mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dari kurikulum sekolah, saya sebagai pendidik sangat tidak setuju terhadap keputusan tersebut. Penghapusan PJOK akan membawa dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan fisik, perkembangan sosial-emosional, dan prestasi akademis siswa. Berdasarkan pengalaman saya, PJOK adalah mata pelajaran yang esensial dan tidak bisa diabaikan begitu saja. PJOK tidak hanya memberikan kesempatan bagi siswa untuk tetap aktif dan sehat, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti disiplin, kerja keras, dan fair play. Oleh karena itu, alih-alih menghapus PJOK, mungkin lebih bijaksana bagi otoritas pendidikan untuk mengeksplorasi cara-cara untuk meningkatkan dan memperkuat mata pelajaran ini, memastikan bahwa semua siswa mendapatkan manfaat maksimal dari pendidikan jasmani yang berkualitas. Penghapusan mata pelajaran PJOK dari kurikulum sekolah adalah keputusan yang sangat tidak bijaksana. Oleh karena itu, sangat penting bagi otoritas pendidikan untuk mempertahankan dan bahkan memperkuat program PJOK di sekolah demi kesejahteraan dan masa depan siswa.

Semoga Bermanfaat

 


Minggu, 26 Mei 2024

Natuna di Persimpangan: Menavigasi Kedaulatan Indonesia di Laut China Selatan


 

Sumber Ilustrasi Gambar: www.bing.com

Dengan mempertimbangkan dinamika geopolitik yang semakin meningkat di Laut China Selatan, penting bagi kita untuk memahami bagaimana hal ini dapat mempengaruhi kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia. Konflik yang berkepanjangan dan klaim teritorial yang saling bertentangan antara negara-negara di kawasan ini menimbulkan ancaman nyata terhadap stabilitas regional dan keamanan maritim Indonesia.

Laut China Selatan merupakan wilayah strategis yang kaya akan sumber daya alam dan menjadi jalur pelayaran internasional yang vital. Klaim teritorial yang tumpang tindih, terutama yang diajukan oleh China melalui 'Sembilan Garis Putus', telah menciptakan ketegangan yang signifikan dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Wilayah perairan Natuna, yang merupakan bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, sering menjadi titik panas akibat aktivitas penangkapan ikan ilegal dan peningkatan kehadiran militer.

Indonesia, meskipun secara resmi tidak terlibat dalam sengketa Laut China Selatan, tetap terpengaruh oleh konflik tersebut. Ancaman terhadap kedaulatan Indonesia tidak hanya datang dari potensi konflik bersenjata, tetapi juga dari praktik penangkapan ikan ilegal, kerusakan lingkungan, dan pelanggaran kedaulatan wilayah. Respons Indonesia terhadap ancaman ini harus multifaset, melibatkan peningkatan kapasitas pertahanan maritim, diplomasi aktif di forum internasional, dan kerja sama dengan negara-negara lain yang terkena dampak untuk mempertahankan kebebasan navigasi dan hukum internasional.

Indonesia memiliki beberapa solusi konkret yang dapat diambil untuk mengatasi ancaman konflik di Laut Cina Selatan:

Diplomasi Multilateral

  • Melanjutkan keterlibatan aktif dalam forum-forum regional seperti ASEAN untuk mendorong penyelesaian konflik melalui jalur diplomatik. Indonesia bisa mengadvokasi penerapan penuh dan efektif dari Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) serta mendorong percepatan negosiasi Code of Conduct (COC) yang mengikat secara hukum.
Peningkatan Kapasitas Militer dan Keamanan

  • Memperkuat angkatan laut dan penjaga pantai dengan meningkatkan armada dan teknologi pengawasan maritim. Ini termasuk pembelian kapal patroli baru, kapal selam, dan peralatan pemantauan canggih untuk meningkatkan kehadiran dan kesiapsiagaan di wilayah perairan yang disengketakan.
Kerja Sama Internasional

  • Meningkatkan kerja sama militer dan keamanan dengan negara-negara sahabat seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan negara-negara Uni Eropa. Latihan militer bersama, pertukaran intelijen, dan dukungan teknis dapat membantu meningkatkan kemampuan pertahanan maritim Indonesia.
Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi di Wilayah Perbatasan

  • Mengembangkan infrastruktur di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar seperti Natuna. Ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap kedaulatan wilayah.
Peningkatan Kesadaran dan Partisipasi Publik 

  • Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kedaulatan maritim dan partisipasi dalam menjaga perbatasan. Kampanye kesadaran publik dan pelibatan masyarakat lokal dalam aktivitas pengawasan dan pelaporan dapat menjadi alat tambahan yang efektif.
Pengembangan Hukum Maritim
  • Memperkuat hukum domestik terkait wilayah laut dan mengembangkan strategi yang jelas untuk menghadapi pelanggaran oleh kapal asing. Ini mencakup penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran zona ekonomi eksklusif (ZEE) dan pelanggaran lainnya.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Indonesia dapat meningkatkan ketahanan dan kemampuannya untuk menghadapi ancaman konflik di Laut Cina Selatan secara lebih efektif dan strategis.

Mengimplementasikan solusi untuk konflik di Laut China Selatan menghadirkan beberapa tantangan utama bagi Indonesia:

Kompleksitas Diplomatik: Indonesia harus berurusan dengan berbagai kepentingan negara-negara besar seperti Cina dan Amerika Serikat, serta negara-negara ASEAN lainnya yang memiliki klaim di Laut Cina Selatan. Menjaga keseimbangan diplomatik di antara berbagai pihak ini sangat menantang.

Keterbatasan Anggaran dan Sumber Daya: Penguatan militer dan peningkatan infrastruktur membutuhkan anggaran yang besar. Dengan keterbatasan anggaran, prioritas pembangunan ekonomi domestik sering kali bersaing dengan kebutuhan penguatan militer dan keamanan maritim.

Keragaman Kepentingan Dalam Negeri: Ada berbagai kepentingan politik dan ekonomi di dalam negeri yang mungkin tidak selalu selaras dengan kebijakan maritim. Ini bisa menciptakan hambatan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan efektif.

Kesiapan dan Kapasitas Teknologi: Meskipun ada niat untuk memperkuat angkatan laut dan penjaga pantai, Indonesia masih tertinggal dalam hal teknologi militer dan pengawasan maritim dibandingkan negara-negara besar lainnya. Pengadaan teknologi canggih dan pelatihan personel memerlukan waktu dan sumber daya yang besar.

Koordinasi Antar Lembaga: Implementasi kebijakan maritim yang efektif memerlukan koordinasi yang baik antara berbagai lembaga pemerintah seperti Kementerian Pertahanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Badan Keamanan Laut. Tantangan birokrasi dan kurangnya koordinasi bisa menghambat implementasi kebijakan.

Isu Hukum Internasional dan Kedaulatan: Menghadapi klaim teritorial yang tumpang tindih dengan Cina dan negara-negara lain menimbulkan tantangan hukum yang kompleks. Indonesia perlu berhati-hati dalam langkah hukum internasional untuk tidak memprovokasi eskalasi konflik lebih lanjut.

Keamanan Maritim dan Ancaman Non-Tradisional: Selain ancaman militer, Indonesia juga harus menangani ancaman non-tradisional seperti perompakan, penyelundupan, dan penangkapan ikan ilegal yang memerlukan pendekatan keamanan komprehensif.

Dukungan Publik dan Kesadaran: Kesadaran dan dukungan masyarakat terhadap isu-isu maritim dan kedaulatan seringkali kurang, yang dapat mengurangi tekanan politik domestik untuk mengambil tindakan yang diperluka

Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan strategi yang komprehensif, koordinasi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan, serta komitmen jangka panjang dari pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Untuk mengatasi tantangan dalam mengimplementasikan solusi untuk konflik di Laut Cina Selatan, Indonesia dapat mengambil langkah-langkah berikut:

Strategi Diplomatik Terpadu

  • Peningkatan Diplomasi Multilateral: Memperkuat peran dalam ASEAN dan forum regional lainnya untuk mendorong dialog yang konstruktif dan penyelesaian konflik melalui jalur diplomatik. 
  • Bilateral dan Multilateral: Menjalin hubungan bilateral yang lebih erat dengan negara-negara kunci seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, serta memperkuat kemitraan dalam forum seperti East Asia Summit (EAS) dan ASEAN Regional Forum (ARF).

Optimalisasi Anggaran dan Sumber Daya

  • Alokasi Anggaran yang Efisien: Mengutamakan alokasi anggaran untuk memperkuat militer dan keamanan maritim tanpa mengabaikan kebutuhan pembangunan ekonomi domestik.
  • Kerja Sama Internasional: Memanfaatkan bantuan teknis dan militer dari negara sahabat untuk mendapatkan teknologi canggih dengan biaya yang lebih terjangkau. 

Peningkatan Koordinasi Antar Lembaga

  • Pembentukan Badan Koordinasi Maritim: Menguatkan atau membentuk badan khusus yang mengkoordinasikan kebijakan maritim lintas kementerian dan lembaga.
  • Rapat Koordinasi Rutin: Mengadakan pertemuan rutin antar lembaga terkait untuk memastikan kebijakan maritim berjalan selaras dan efektif.

Pengembangan Teknologi dan Kapasitas Militer

  • Investasi dalam R&D: Menginvestasikan dana dalam penelitian dan pengembangan teknologi maritim lokal.
  • Pelatihan Personel: Memberikan pelatihan intensif dan berkelanjutan kepada personel militer dan penjaga pantai untuk mengoperasikan teknologi canggih.
  • Pembelian Teknologi Modern: Melakukan pengadaan teknologi pengawasan maritim seperti radar, satelit, dan sistem pemantauan otomatis.

Penyusunan Kebijakan dan Hukum yang Kuat

  • Penegakan Hukum yang Tegas: Memperkuat hukum domestik terkait wilayah laut dan melaksanakan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran.
  • Sosialisasi dan Edukasi: Meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku industri maritim tentang pentingnya kedaulatan dan hukum maritim melalui kampanye edukasi.

Peningkatan Infrastruktur dan Pembangunan Ekonomi di Wilayah Perbatasan

  • Pembangunan Ekonomi Lokal: Mengembangkan infrastruktur di wilayah perbatasan seperti Natuna untuk memperkuat kehadiran Indonesia di wilayah tersebut.
  • Program Pemberdayaan Masyarakat:  Melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan ekonomi dan keamanan maritim.

Peningkatan Kesadaran dan Partisipasi Publik:

  • Kampanye Nasional: Mengadakan kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya Laut Cina Selatan bagi kedaulatan dan keamanan nasional.
  • Partisipasi Komunitas Lokal: Mengajak masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam program pengawasan maritim dan pelaporan kegiatan ilegal.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, Indonesia dapat mengatasi tantangan dalam konflik di Laut Cina Selatan secara lebih efektif dan berkelanjutan, memperkuat kedaulatan nasional serta menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut.

Konflik Laut China Selatan merupakan tantangan kompleks yang memerlukan pendekatan yang bijaksana dan terukur dari Indonesia. Melalui kombinasi diplomasi, penegakan hukum, dan kerja sama regional, Indonesia dapat memperkuat kedaulatan nasionalnya dan berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya melindungi kepentingannya sendiri tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan kekuatan di Asia Tenggara.

 

Sumber Referensi :

Jumat, 31 Maret 2023

Catatan Hasil Lokakarya 3

 

Private Document With Canva

Lokakarya 3 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang

Tema 

"PERAN PEMIMPIN DALAM PEMBELAJARAN"

Peserta

  • Calon guru penggerak Angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang dengan jumlah peserta 36 dari lintas jenjang TK. SD. SMP. SMA/SMK. Daftar Peserta Lokakarya 3
Aktivitas Pembelajaran

Kegiatan Awal

  • Pembukaan 
  • Ice breaking
  • Penjelasan tujuan dan kesepakatan kelas
Simulasi Pembelajaran Berdiferensiasi

  • Penjelasan simulasi mengajar dan pembagian peran
  • Simulasi mengajar
  • Tanya jawab calon guru penggerak simulasi mengajar dengan observer
  • Refleksi terbimbing hasil simulasi mengajar dan penerapan pembelajaran berdiferensiasi
Istirahat

Praktik Mindfullnes dan Refelksi

  • Praktik 1 dan Refleksi
  • Praktik 2 dan refleksi
  • Praktik 3 dan refleksi
Praktik Integrasi 5 Kompetensi Sosial Emosional dalam Pembelajaran

  • Pembagian kelompok kerja dan penjelasan tugas
  • Kerja kelompok membuat RPP dengan integrasi kompetensi sosial emosional
  • Simulasi mengajar dan pembahasan hasil simulasi mengajar
  • Merancang strategi Berbagi Pengalaman Belajar Dengan Rekan Sejawat
Penutup

  • Pengumuman penugasan
  • Refleksi
  • Foto Bersama
Produk yang Dihasilkan

  • Hasil Refleksi dari simulasi dan penerapan pembelajaran berdiferensiasi 
  • Hasil refleksi dari praktik mindfulness dan integrasi 5 kompetensi sosial emosional dalam praktik mengajar
  • Strategi berbagi pengalaman belajar dengan rekan sejawat mengenai pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional 






Ketercapaian Tujuan Belajar
  • calon guru penggerak yakin bahwa pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional memungkinkan guru untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran
  • calon guru penggerak menghasilkan strategi penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi soisal emosional
  • calon guru penggerak menghasilkan strategi berbagi pengalaman belajar dengan rekan sejawat mengenai pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional
Kesimpulan dan Refleksi Pembelajaran
Kesimpulan
  • Lokakarya 3 dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Maret 2023 di SD Negeri Bukit Tempurung Aceh Tamiang
  • Ceremonial pembukaan lokakarya 3 dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang, Kabid GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang, CABDIN Kabupaten Aceh Tamiang, Panitia BGP Provinsi Aceh, Panitia Daerah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang
  • Aktivitas lokakarya 3 terlaksana sesuai rencana moderasi lokakarya 3
  • Simulator mengajar pembelajaran berdiferensiasi adalah Ibu Ummi Kalsum Khairani, S,Ag. M.A dari SMK Negeri 1 Karang Baru dengan Materi Ajar Pengertian dan Pembagian Muamalah
  • Simulator mengajar kompetensi sosial emosional adalah Bapak Agusriadi, S.Pd.Gr dari SD Negeri Muka Sungai Kuruk  dengan Materi Ajar Menentukan Mean
  • Simulator mendemonstrasikan pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi dengan sangat baik
  • Simulator mendemonstrasikan pemahaman mengenai mindfulness dan integrasi 5 kompetensi sosial emosional dalam praktik mengajar
  • Observer simulasi mengajar pembelajaran berdiferensiasi adalah Ibu Ira Puspita Sari dan Bapak Zulfikar 
  • Observer Simulasi mengajar kompetensi sosial emosional adalah Ibu Dian Agustina dan Bapak Hengky Purnama
  • Observer melakukan observasi sesuai dengan panduan observasi yang telah disediakn
  • calon guru penggerak  merencanakan strategi berbagi dengan rekan sejawat mengenai pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional secara berkelompok
Refleksi
  • Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional sangat memungkinkan guru untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran
  • Lokakarya 3 merupakan proses belajar bagi cgp dan pp tentang penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional






Jumat, 24 Maret 2023

Rencana Tindak Lanjut Pendampingan Individu 3

 

Private Document With Canva 
PPA7 mariono

Rencana Tindak Lanjut Pendampingan Individu 3 Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang

Tema Pendampingan Individu 3 

"IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA MURID "

Dasar Pelaksanaan Pendampingan Individu 3

  • Surat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknolgi. Balai Guru Penggerak Provinsi Aceh Nomor 0169/B7.7/GT.00.08/2023 Tanggal 27 Februari 2023 Perihal Permohonan Izin Penugasan Kegiatan PP dan CGP pada kegiatan Pendampingan Individu 3 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7
  • Surat Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan” Nomor: 800/C.1/606 Tanggal 28 Februari 2023. Perihal Surat Perintah Tugas Untuk melaksanakan kegiatan Pendampingan Individu 3 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7
  • SPPD Pendampingan Individu 3

Fokus Pendampingan Individu 3 

  • Refleksi hasil survei (feedback 360) + penilaian sendiri tentang kompetensi guru penggerak
  • Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-emosional
  • Diskusi hasil lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA
Jadwal Pendampingan Individu 3

Private Document 

Kegiatan Pendampingan Individu 3 
Kegiatan Awal

  • PP menyapa dan menanyakan kabar calon guru penggerak
  • Menjelaskan fokus pendampingan, pp memastikan cgp memahami aktivitas pendampingan yang akan dilakukan
  • PP memastikan cgp telah meng-input instrumen lembar umpan balik ke lms sesuai dengan responden yang telah ditetapkan
  • PP menanyakan apa saja proses yang telah berjalan satu bulan terakhir, menanyakan rencana tindak lanjut dari pendampingan sebelumnya serta hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu bulan terakhir.
  • Mengapresiasi kemajuan-kemajuan yang disampaikan oleh cgp

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti terdiri dari 3 bagian yang menjadi pokus pembahasan yaitu

  • Refeleksi hasil survey (umpan balik 360 derajat) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak. Pada sesi ini PP menggali cgp untuk menyapaikan hasil analisis dan refleksi dari umpan balik 360 (lampiran 2) dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak dengan memberikan pertanyaan pemantik kepada cgp
  • Rencana penerapan pembelajaran sosial emosional. Pada sesi ini PP mengajak cgpberdiskusi terkait rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional melalui pertanyaan pemantik sebagai panduan diskusi
  • Keterlaksanaan tahapan BAGJA pada sesi ini PP menggali informasi dan memberikan penguatan terkait keterlaksanaan BAGJA di sekolah cgp dengan mengajukan pertanyaan pemantik sebagai panduan

Bagian Akhir

  • Refleksi terhadap proses pendampingan
  • Mengapresiasi dan mengucapkan terimaksih telah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring
  • Mengingatkan cgp untuk tugas yang harus disiapkan pada saat pelaksanaan pendampingan individu 4

Catatan dan capaian pelaksanaan pendampingan individu 3 yang telah dilaksanakan terhadap calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang PPA7 Mariono dengan tema "Implementasi pembelajaran yang berpihak pada murid" 


  • Pendampingan Individu 3 terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan disepakati bersama cgp serta sesuai dengan langkah-langkah dalam pendampingan
  • Calon guru penggerak telah meng-input instrumen lembar umpan balik sesuai dengan responden yang telah ditetapkan ke lms
  • Dari 6 cgp, ada 2 cgp yang belum mengisi hasil analisis dan refleksi umpan balik 360 dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak di lms
  • Setelah menggali masing-masing cgp untuk meyampaikan Hasil analisis dan refleksi umpan balik tentang kompetensi guru penggerak, menunjukkan bahwa dari kompetensi cgp yang sudah menunjukkan tingkat yang diharapkan (point tinggi) adalah sangat bervariasi, masing-masing cgp berbeda
  • Kompetensi cgp yang menunjukkan peningkatan (poin rendah) dari masing-masing cgp juga menunjukkan perbedaan, salah satu cgp mengungkapkan bahwa pelibatan orang tua dan masyarakat dalam mengambil peran dalam pengembangan sekolah masih sebatas komite sekolah. cgp juga mengutarakan agar kedepan masyarakat dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
  • seluruh calon guru penggerak sangat termotivasi dan semangat untuk mengimplemntasikan pembelajaran yang berpihak pada murid melalui pembelajaran berdiferensiasi dan KSE di kelas, bahkan sebagian cgp sudah mengimplemntasikannya di kelas sebalum PI3 dilakukan.
  • CGP menyampaikan keinginannya untuk mensosialisasikan pembelajaran berdiferensiasi + KSE kepada rekan sejawat dan komunitas praktisi
  • Masing-masing cgp menunjukkan pemahaman yang sangat baik terhadap pembelajaran sosial emosional dan masing-masing cgp juga memilki perencanaan dalam menerapkannya di kelas dan penerapan yang dilakukan cgp akan disesuaikan dengan rancangan dan kebutuhan siswa serta lingkungan belajar yang memotivasi siswa untuk belajar. penerapan pembelajaran sosial emosional dapat dijadikan sebagai awal dan dasar penanaman karakter murid. 
  • CGP menyadari dan memahami bahwa KSE merupakan sebagai bagian dari proses pembelajaran dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan murid dengan demikian seluruh proses kegiatan belajar dapat dimaknai dalam keadaan berkesadaran penuh (mindfullness) sehingga apa yang terjadi di kelas dapat disadari dan dimaknai yaitu mengontrol sikap dan emosional setiap individu baik guru maupun murid.
  • CGP sudah merancang dan merencanakan suatu perubahan dengan menerapkan metode BAGJA, namun cgp sangat menyadari bahwa untuk menerapkannya dibutuhkan kolaborasi dengan stake holder sekolah serta melakukan sosialiasi secara intens agar warga sekolah memahami dan terlibat dalam pelaksanaan perubahan yang telah direncanakan dan diperlukan komitmen, semangat dari cgp dan dimulai dari diri terlebih dahulu agar perubahan tersebut dapat terlaksana dengan baik

Berdasarkan catatan dan capaian Pelaksanaan PI 3, hasil diskusi/coaching dan refleksi pelaksanaan PI 3 maka perlu adanya rencana tindak lanjut sebagai bentuk implementasi kegiatan yang berkelanjutan dari pendampingan individu calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang (PPA7 10 Mariono). Rancangan Tindak Lanjut adalah sebagai berikut:

  • Mengingatkan dan memotivasi cgp untuk menyelesaikan tugas tepat waktu
  • Memberikan umpan balik tugas yang telah diselesaikan oleh cgp dan memberikan apresiasi 
  • Mengingatkan CGP terkait hal yang harus dipersiapkan saat pelaksanaan observasi pada pendampingan individu 4
  • Komunikasi dan kolaborasi dengan cgp terkait kesepakatan jadwal pelaksanaan pendampingan individu 4
  • Memberikan motivasi kepada cgp untuk terus mengembangkan diri serta konsisten dalam mengimplementasikan pembelejaran yang berpihak pada murid
  • Meberikan penguatan kepada cgp untuk selalu menerapkan pemikiran KH Dewantara dalam pembelajaran serta memahami tugas dan perannya sebagai guru penggerak
  • Berdiskusi dan saling berbagi praktik baik dengan rekan sesama cgp terkait penerapan budaya positif di sekolah, pembelajaran berdiferensiasi, KSE dll
  • Menjalin komunikasi yang baik melalui WA group dengan saling memberikan motivasi dan penguatan
  • Mengingatkan cgp untuk selalu meng- upgrade potofolio digtal agar mendokumentsaikan aktivitas selama mengikuti program guru penggerak

Demikian Rencana Tindak Lanjut PPA7 10 Mariono, RTL merupakan rencana yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan, pelaksanaan RTL tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing cgp dan pp serta diperlukan adanya komunikasi dan kolaborasi pp dan cgp maupun pihak sekolah agar RTL dapat terlaksana dengan baik.

Semoga Rencana Tindak Lanjut tersebut dapat terlaksana sesuai harapan 

Dokumentasi kegiatan pendampingan individu 3








Rabu, 15 Februari 2023

Catatan Hasil Lokakarya 2

Private Document With Canva

VISI UNTUK PERUBAHAN LINGKUNGAN BELAJAR

Pelaksanaan lokakarya 2 pendidikan guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang dengan jumlah 36 guru sebagai peserta dari berbagai jenjang sekolah yaitu TK, SD, SMP, SMA/SMK, dilaksanakan pada hari sabtu pada tanggal 11 Februari 2023 di SD Negeri 1 Karang Bundar. 

Acara pembukaan lokakarya 2 sedikit berbeda dari lokakarya sebelumnya yaitu adanya penampilan musikalasasi puisi "Aku Melihat Indonesia" Karya Soekarno, dari calon guru penggerak yaitu Uci Laili Fitri dari TK Raudhatul Hasanah.

Senin, 13 Februari 2023

RENCANA TINDAK LANJUT PI-2

 

Private Documen With Canva

Perubahan Paradigma Pemimpin Pemeblajaran

Salam Guru Penggerak

Tergerak Bergerak dan Menggerakkan

Alhamdulillah

Pelaksanaan Pendampingan Individu (PI-2) telah berjalan denngan baik dan sesuai dengan pokus dan tema pemdampingan yaitu "Perubahan Paradigma Pemimpin Pembelajaran" kegiatan pendampingan terlaksana sejak tanggal 04 Februari s.d. 10 Februari 2023. Selama 6 hari mejalankan tugas dan peran sebagai PP (Pengajar Praktik) yaitu melaksanakan pendampingan ke sekolah calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang dengan berbagai kondisi, suasana dan karakteristik yang berbeda.

Minggu, 27 November 2022

Catatan Hasil Lokakarya 1

 

Private Document With Canva

Pelaksanaan kegiatan Lokakarya 1 calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang

"Komunitas praktisi sebagai wadah untuk mengembangkan kompetensi pemimpin pembelajaran dalam menggerakkan ekosistem pendidikan"

Pada kegiatan Lokakarya 1 Seluruh calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang hadir tepat waktu dengan cgp yang berjumlah 36 peserta, dalam acara pembukaan seluruh peserta berada dalam satu ruangan setelah sesi pembukaan peserta lokakarya dibagi menjadi dua kelas dan masing-masing kelas terdiri dari 18 peserta dan didampingi 3 pangajar praktik. 

Dalam acara pembukaan Lokakarya 1 tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Bapak Drs. Abdul Muthalib, Bapak Kabid GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang, Kepala Cabdin Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang, Panitia pelaksana kegiatan dari Dinas Pendidikan dan Kebuadayaan Kabupaten Aceh Tamiang serta panitia dari Balai Guru Penggerak Provinsi Aceh.

Aktivitas pembelajaran dalam lokakarya 1 adalah sebagai berikut:

Pembukaan

  • Pembukaan dan Ice Breaking
  • Perkenalan Pengajar Praktik
  • Penjelasan tujuan dan kesekpakatan kelas
Kepemimpinan Dalam Diri

  • Persiapan Kegiatan
  • Aktivitas mencari benda
  • pembahasan aktivitas
  • Diskusi nilai, peran dan kompetensi guru penggerak
Diksusi Komunitas Praktisi

  • Diskusi komunitas praktisi: berbagi tantangan 1 bulan pertama
  • Refleksi manfaat komunitas praktisi
  • Sekilas materi filosofi komunitas praktisi
Istirahat

Komunitas Praktisi Sekelilingku

  • Energizer
  • Mengidentifikasi komuntas praktisi yang ada
  • Menganalisis pemetaan komunitas praktisi
Peran Guru Penggerak dalam Menggerakkan Komunitas Praktisi

  • Memahami peran guru penggerak dalam membuat komunitas praktisi
  • Menganalisa peran dalam memaksimalkan komunitas praktisi
Menggerakkan Komunitas Praktisi

  • Wisata Belajar
  • Melihat potensi komunitas praktisi baru
Penutupan

  • Benang merah materi
  • Refleksi Hasil Belajar
  • Penutupan dan foto bersama
Produk yang dihasilkan peserta dalam kegiatan lokakarya 1 adalah sebagai berikut

  1. Pemetaan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mengoptimalkan perannya sebagai guru penggerak
  2. Identifikasi komunitas praktisi di lingkungan sekitar
  3. Analisa peran guru penggerak dalam memaksimalkan komunitas praktisi dilingkungan sekitar
Ketercapaian tujuan pembelajaran lokakarya 1 adalah

  • calon guru penggerak dapat menjelaskan definisi dan manfaat komunitas praktisi
  • calon guru penggerak dapat mengidentifikasi komunitas praktisi
  • calon guru penggerak dapat memetakan manfaat dan area control di komunitas praktisi yang sudah ada
Lokakarya 1 calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang dilaksanakan pada tanggal 26 November 2022 berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. selama proses pembelajaran peserta terlihat semangat dan antusias dalam mengikuti setiap sesi pembelajaran, aktif, saling menghargai dan semua peserta dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. dalam lokakarya 1 ini peserta lebih kompak, semakin akrab, lebih dekat, menyatu dalam kebersamaan, kerjasama, dan kolaborasi dibandingkan pada lokakarya orientasi sebelumnya karena dalam lokakarya 1 peserta sudah saling mengenal, saling menghargai, saling memahami antara satu dengan yang lainnya, memiliki semangat untuk belajar bergerak dan berbagi untuk pendidikan yang lebih baik. Semoga lokakarya selanjutnya semakin lebih baik.

Salam Guru Penggerak

Tergerak

Begerak

Menggerakkan

Rencana Tindak Lanjut PI-1

 

Private Document By Canva


Rencana Tindak Lanjut untuk proses pendampingan berikutnya

Rencana Tindak lanjut adalah rencana kegiatan yang akan dan harus dilaksanakan pada tahap berikutnya dan dinyatakan dalam satu rangkaian kegiatan yang berkelanjutan, termasuk perubahan-perubahan yang perlu dilakukan, selaras dengan perubahan kebutuhan dan masalah yang akan dihadapi dilokasi asal peserta.Rencana Tindak lanjut ini dibutuhkan sebagai implementasi yang berkelanjutan.

Rencana Tindak Lanjut disusun sesuai dengan program dan berdasarkan pada potensi dan kekuatan yang dimilki baik oleh pengajar praktik maupun calon guru penggerak serta sekolah tempat cgp bertugas yang dapat/akan dikembangkan di sekolah maupun komunitas praktisi. dan ini dapat berjalan dengan adanya komunkasi efektif, kolaborasi dan koordinasi yang baik dengan semua elemen atau pihak yang terlibat dalam program yang dilaksnakan.
Dalam hal ini, yang harus dilakukan oleh pendamping/pengajar praktik adalah
  • mengembangkan rencana tindak lanjut untuk proses pendampingan selanjutnya
  • menuliskan apa saja yang akan direncanakan oleh pendamping/pengajar praktik terkait proses pendampingan berikutnya
  • memperhatikan apa saja yang telah dipelajari oleh cgp
  • memperhatikan capaian apa saja yang mungkin telah tercapai saat pendampingan berikutnya
  • berkomunkasi dengan fasilitator untuk menghasilkan pendampingan yang maksimal

Berdasarkan hal tersebut, berikut adalah Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang akan dilakukan setelah melakukan pendampingan individu (pi-1) kepada 6 calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang dari tanggal 19 s.d. 25 November 2022.
  1. Aristia Octaviana SD Swasta Dharma Patra (19-11-2022)
  2. Irma TK Negeri 2 Pembina Manyak Payed (21-11-2022)
  3. Dian Agustina SMAN 1 Karang Baru (22-11-2022)
  4. Maskur SMAN 1 Kejuruan Muda (23-11-2022)
  5. Uci Laili Fitri TK Raudhatul Hasanah (24-11-2022)
  6. Suwanto SMAN 1 Manyak Payed (25-11-2022)
Rencana Tindak Lanjut
  1. Memberikan pelatihan mini kepada calon guru penggerak tentang membuat portofolio digital terutama bagi calon guru penggerak yang belum bisa membuat fortofolio digital dengan menggunakan sites. 
  2. Mengembangkan program pengelolaan kelas yang menyenangkan bagi murid dalam proses pembelajaran
  3. Meminta umpan balik dari kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa terkait implementasi yang dilakukan cgp di kelas maupun disekolah. 
  4. Melakukan evaluasi terhadap aksi nyata yang dilakukan oleh cgp
  5. Mengembangkan pengetahuan pendidik tentang sistem pendidikan yang sesuai dengan filosofi KH Dewantara 
Demikian Rencana Tindak Lanjut yang direncanakan, strategi pelaksanaan rencana tersebut adalah dengan berrkomunikasi secara efektif, berkolaborasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak yang akan dilibatkan dalam rencana program tersebut 

Salam Guru Penggerak
Tergerak
Bergerak
Menggerakkan

"Keberanian untuk memulai PRAKARSA PERUBAHAN itu lebih baik daripada keinginan untuk menang"

Minggu, 23 Oktober 2022

Catatan Hasil Lokakarya Orientasi

 

Private Dokumen With Canva_Twibbone

Lokakarya orientasi calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang yang dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2022 berlokasi di SMP Negeri 1 Karang Baru berjalan dengan sukses dan khidmat acara tersebut dipandu oleh Ibu Lasyuli Simbolon, pembukaan diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an Oleh Bapak Andi Syahputra,SE dan dilanjutkan dengan pembacaan shalawat bersama seluruh peserta yang menambah suasana menjadi lebih khidmat. Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh salah satu pengajar praktik yaitu Ibu Marsi, S.Pd. 

 

Lokakarya Orientasi Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang dihadiri oleh:

  • Kabid GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang (Bpk Bambang Supriyanto, MM.
  • Perwakilan Cabdin Aceh Tamiang (Bpk Balukia, S.Pd)
  • Pengawas Binaan CGP Angkatan 7
  • Kepala Sekolah CGP Angkatan 7
  • Panitia BGP (Balai Guru Penggerak) Aceh 
  • Panitia pelaksana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang 
  • Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Aceh Tamiang
  • Pengajar Praktik Angkatan 7 Aceh Tamiang

Lokakarya Orientasi dibuka secara resmi oleh Bapak Kabid GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang, dalam sambutannya Bapak Kabid Berharap agar bapak ibu CGP dapat menjadi pemimpin pembelajaran untuk pendidikan indonesia yang lebih baik, Khususnya untuk pendidikan Aceh Tamiang. selain itu bpk Bambang Supriyanto selalu Kabid GTK dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang juga memberikan doa dan harapan semoga para guru calon guru penggerak dapat mengikuti pendidikan dengan semangat dan sungguh-sungguh dan lulus menjadi guru penggerak yang benar-benar dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan merdeka belajar dan terwujudnya profil pelajar Pancasila.

Calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang terdiri dari berbagai lintas jenjang pendidikan yaitu TK, SD, SMP, dan SMA/SMK, dengan rincian sebagai berikut:

  •  5 cgp jenjang TK
  • 7 CGP jenjang SD  
  • 7 CGP jenjang SMP 
  • 17 CGP jenjang SMA/SMK
Jumlah keseluruhan CGP angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang adalah 36

 Untuk pengajar praktik angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang berjumlah 6 yaitu

  • 2 PP dari jenjang TK yaitu Ibu Marsi (Kepala Sekolah TK Raudhatul Hasanah) dan Ibu Ngatini (Kepala Sekolah TK Al Hafizd) 
  • 1 PP jenjang SD Yaitu Bapak Mariono (guru SD Negeri Lung Manyo)
  • 2 PP jenjang SMP Yaitu Bapak Muhammad Hafrinda (kepala sekolah SMP Negeri 5 Tamiang Hulu) dan Bapak Syafrianto (Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Tamiang Hulu)
  • 1 PP jenjang SMA yaitu Ibu Lasyuli Simbolon (Guru SMKN 1 Karang Baru)

Setelah sesi pembukaan acara lokakarya orientasi calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Aceh Tamiang yang secara resmi dibuka langsung oleh Bapak Kabid gtk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tomang Yaitu Bapak Bambang Supriyanto, acara dilanjutkan dengan sesi belajar calon guru penggerak  yang didampingi oleh pengajar praktik dan ikuti oleh kepala sekolah, dan pengawas. Aktivitas pembelajaran calon guru penggerak dalam lokakarya orientasi yaitu: 

  • Perkenalan Calon Guru Penggerak dan Tim Pendukung
  • Pemetaan harapan dan kekhawatiran
  • Perjalanan Guru Penggerak
  • Posisi Diri
  • Membuat Rencana Pengembangan Diri 
  • Pengenalan Portofolio Digital
  • Diakhir sesi, pengajar praktik dan calon guru penggerak melakukan refleksi dan foto bersama 

Adapun tujuan dari kegiatan lokakarya orientasi ini adalah

  • Calon Guru Penggerak (CGP) memahami program Pendidikan Guru Penggerak (alur, peran tim pendukung,kompetensi lulusan) 
  • CGP mengidentifikasi posisi diri pada Kompetensi Guru Penggerak
  • CGP dapat membuat rencana pengembangan kompetensi diri Guru Penggerak, berikut dukungan yang diperlukan, dan tantangan yang mungkin terjadi
  • CGP memahami pentingnya membuat portofolio, tahapan dan contoh portofolio sebagai bagian dari pengembangan kompetensi

Ketercapaian tujuan pembelajaran dalam lokakarya orientasi adalah

  • Calon guru penggerak mampu mengidentifikasi dan mampu menceritakan harapan dan kekhawatiran selama mengikuti program pendidikan guru penggera 
  • Calon guru penggerak mampu mengidentifikasi tantangan yang akan dihadapi dan dukungan apa yang bisa didapatkan agar dapat menjalankan pendidikan guru penggerak dengan baik
  • Calon guru penggerak mampu menuliskan rencana pengembangan  kompetensi diri yang ingin dikembangkan

Produk yang dihasilkan oleh calon guru penggerak dalam lokakarya orientasi adalah

  • Kesepakatan peran Calon Guru Penggerak dan Kepala Sekolah
  • Peta Posisi Diri Calon Guru Penggerak
  • Rencana Pengembangan Kompetensi Calon Guru Penggerak

Gerimis pagi hari mengguyur Aceh Tamiang, namun tidak menyurutkan langkah bapak dan ibu guru calon guru penggerak untuk menghadiri acara pembukaan lokakarya orientasi calon guru penggerak angkatan 7 Aceh Tamiang. Bapak Ibu calon guru penggerak angkatan 7 tujuh hadir tepat waktu dengan penuh semangat dan antusis serta rasa penasaran dengan kegiatan lokakarya orientasi, terlihat jelas pancaran bahagia dari para calon guru penggerak hingga berada ditahap ini, sebagaimana diungkapkan oleh salah satu peserta calon guru penggerak. Untuk berada di tahap ini para peserta telah menyelesaikan tahapan sebelumnya yaitu seleksi tahap 1 (CV dan Essai) dan seleksi tahap 2 (simulasi mengajar dan wawancara). lokakarya orientasi ini adalah moment yang sangat dinanti oleh para calon guru penggerak seteleh menyelesaikan tahapan tersebut  dan dinyatakan lulus sebagai calon guru penggerak angkatan 7.   

  


 


 


Tergerak Bergerak Menggerakkan

Modul 1. Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK

    Refleksi Perkembangan Kompetensi Awal Peserta PKG PJOK Oleh: Abi Wihan   Pertanyaan Reflektif Menurut pengalaman Ibu/Bapak sejau...